Diperkirakan ada 2 orang yang meninggal setiap detiknya di seluruh belahan dunia ini. Jika satu hari ada 86.400 detik, maka kira-kira ada 172.800 orang yang meninggal setiap harinya. Pernahkah kita bertanya, mengapa bukan kita yang meninggal? Betapa kita harus menyadari bahwa jika kita ada sampai detik ini, maka itu bukanlah suatu kebetulan. Apapun bisa saja terjadi tanpa sepengetahuan kita, tapi kita harus tahu alasan kita hidup dan arti dari menjalani kehidupan itu sendiri.
Sewaktu Yesus tergantung di kayu salib selama 6 jam, perkataan terakhir yang Yesus ucapkan adalah "Sudah selesai: (Yoh 19:30). "Sudah selesai" dalam bahasa aslinya adalah "tetelestai" dari akar kata "teleo" yang menunjukkan bahwa satu pekerjaan atau tugas yang sudah selesai dilaksanakan, sudah digenapi, dan sudah lengkap. Secara manusia, Yesus bisa saja menyerah dan ingin mati sejak Ia disiksa sedemikian rupa. Namun, saat itu tugas-Nya memang belum selesai. Ia harus taat sampai mati di kayu salib untuk menggenapi rencana keselamatan Allah bagi manusia.
Hari ini bahkan detik ini, kita juga sedang dalam proses menjalankan sebuah tugas yang ditetapkan Allah dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya, kita masih terus hidup sampai sekarang ini, sekalipun ada banyak masalah atau tantangan yang harus kita hadapi. Selain karena kemurahan Tuhan, juga karena masih ada tanggung jawab yang harus kita lakukan. Apakah anda membaca renungan ini di pagi hari sebelum memulai aktivitas atau malam hari, atau kapanpun, ingatlah bahwa tiap hari merupakan sebuah kesempatan baru bagi kita untuk terus memenuhi dan menggenapi rencana-Nya dalam hidup kita.
Jika kita benar menyadari ini, maka seharusnya kita tidak akan menyia-nyiakan sedikitpun dari sisa hidup kita di dunia ini dan tidak membiarkan waktu berlalu tanpa arti. Sebaliknya, tetaplah bersemangat dan berjuang sampai titik akhir karena kita tahu bahwa ada rencana Tuhan bagi hidup kita. Nyawa kita adalah milik Tuhan dan Ia punya kuasa atasnya. Gunakan kepercayaan Tuhan atas nyawa dan waktu hidup ini dengan sebaik mungkin. Kita ada bukan karena kebetulan. Teruslah berjalan dalam rencana-Nya.
Kita masih ada sampai sekarang ini karena masih ada tugas yang Tuhan percayakan pada kita.